Sejarah aneh kehidupan

Saya dilahirkan pukul 10p.m. pada Kamis malam tanggal 15 bulan Ramadhan tahun 1412 Hijriyah dengan kondisi prematur 8 bulan di kandungan. Saya bukan orang yang cengeng, bahkan ketika lahir saja saya tidak menangis. Tapi bukan karena saya hebat tapi dulu ketika lahir saya terminum air ketuban sehingga saya harus diguncang-guncang dulu, lalu kerongkongan saya diinputkan selang demi menyedot air ketuban ibu saya.

Sejak tahun 1995 saya tinggal di kota Lipat Kain di provinsi Riau. Kota ini merupakan kota yang unik karena dilintasi oleh garis khatulistiwa. Meskipun unik tetapi kota ini sangat tidak maju. Listrik pun baru masuk di kota tersebut saat itu, dan sangat sering dipadamkan. Bahkan pernah saya mengalami liatrik padam selama 5 hari full.

Kehidupan primitif saya jalani selama tinggal di kota tersebut. Keseharian primitif yang saja jalani antara lain adalah mandi di sungai, sikat gigi di sungai, mencuci pakaian di sungai, dan buang air juga di sungai yang sama. Bahkan sering kejadian selagi mandi di sungai ada emas mengambang lewat di sungai. Bahkan saya sering sikat gigi sambil menyaksikan emas mengambang itu lewat. Apa sih emas mengambang itu? Buat yang belum tau gausah kuatir berpikiran jorok karena yang saya maksudkan memang benar-benar sangat jorok.

Masa kecil saya sangat tidak logis, sangat aneh dan hina. Saya pernah memakan lipstik milik ibu saya karena mengira bahwa lipstik itu permen. Pernah sekali saya memperhatikan ibu saya yang sedang mengenakan lipstik dan saat itu yang saya pikirkan bahwa ibu saya sedang mengunyah permen. Apalagi memperhatikan bibir ibu saya yang sengaja dirapat-rapatkan dan diemut-emutkan untuk meratakan olesan lipstiknya, menjadi sangat yakin saya bahwa itu adalah permen. Spontan saja setelah ibu saya keluar kamar langsung saya kunyah beneran itu lipstik.  Malamnya saya muntah-muntah dilanjutkan dengan sakit. Betapa bodohnya saya dulu.

Hal lainnya adalah ketika saya bermain di teras rumah. Di situ ada sebuah pipa kecil yang di dalamnya berisikan kabel-kabel listrik berwarna kuning dan biru. Kebetulan saja saat itu pipanya pecah sedikit sehingga kabelnya terlihat. Bagi saya yang saat itu berpikir sangat ngawur: “Ooh jadi mi itu terbuat dari ini.. Bagaimana ya rasanya bahan pembuat mi?”. Spontan saja saya makan itu kabel. Sorenya saya muntah-muntah mengeluarkan isolator kabel listrik yang berwarna kuning. Saat saya mengerti itu kabel dan bukan bahan pembuat mi, terpikirkan oleh saya “Untung saat itu saya tidak memakan tembaganya, jika saya makan maka kerongkongan saya akan luka.” tapi sekarang saya malah berpikir begini: “Untung saat itu kabelnya tidak berarus listrik, jika ya maka saya mati saat itu.” Terima kasih kepada PLN kota Lipat Kain karena sering memadamkan listrik.

“Untung saat itu saya tidak memakan tembaganya, jika saya makan maka kerongkongan saya akan luka.” tapi sekarang saya malah berpikir begini: “Untung saat itu kabelnya tidak berarus listrik, jika ya maka saya mati saat itu.”

Saat saya berumur 5 tahun hobi saya adalah memotong kuku. Jangan berpikiran bahwa saya adalah anak yang bersih karena saya memotong kuku dengan menggigit kemudian menelan kuku saya sendiri. Mungkin Anda menganggap saya aneh tapi saya memang hobi mencicipi segala benda yang berada di dekat saya. Untung saja saya tidak lahir dari ibu seperti Marie Curie, jika ya entah zat kimia radioaktif apa pula yang sudah saya makan.

Banyak kebiasaan saya yang lainnya. Seperti mengopek bibir kulit bibir sendiri dan menelannya, kadang-kadang hingga berdarah.

19964_1086735264545_7879084_nketika masih kecil

Leave a comment